Judul Buku : Originals: How Non-Conformists Move the World
Penulis : Adam Grant
Tahun Terbit : 2016
Genre : Psikologi Organisasi, Pengembangan Diri, Kepemimpinan, Inovasi
Selama ini, banyak dari kita percaya bahwa untuk menjadi inovatif dan membawa perubahan besar, Anda harus:
- Menjadi ekstrem.
- Melawan arus.
- Mengambil risiko besar.
Namun dalam buku Originals, psikolog organisasi ternama dari Wharton School, Adam Grant, menawarkan perspektif berbeda:
Menjadi orisinal bukan berarti selalu melanggar aturan. Tapi tentang mempertanyakan norma secara bijak dan bertindak dengan keberanian.
Dengan pendekatan ilmiah dan studi kasus nyata dari dunia bisnis, seni, hingga sosial, Grant menjelaskan bagaimana orang-orang yang tidak biasa, yaitu para originals bisa mengubah dunia tanpa menjadi pemberontak liar.
Yang membedakan originals bukanlah ide mereka. Tapi cara mereka mewujudkannya.
💡 Poin Utama Buku
1. Orisinalitas = Mempertanyakan Norma, Bukan Hanya Memberontak
Grant menyatakan bahwa:
Originals bukan hanya penemu ide baru. Mereka adalah orang yang berani bertindak meskipun takut gagal atau dikritik.
Menurutnya, ada tiga tahap menjadi seorang original:
- Mempertanyakan status quo.
- Menemukan ide alternatif.
- Mengeksekusi dengan tekad dan strategi.
Bukan soal ide pertama. Tapi soal siapa yang punya cukup ketekunan untuk mewujudkannya.
2. Kita Semua Punya Potensi untuk Jadi Orisinal
Salah satu mitos yang dibongkar oleh Grant adalah bahwa:
Hanya beberapa orang istimewa yang bisa menciptakan perubahan.
Padahal, ia menunjukkan bahwa:
- Orisinalitas bisa dilatih.
- Setiap orang bisa belajar untuk mempertanyakan sistem.
- Yang membedakan adalah tindakan dan kemampuan mengelola ketakutan.
3. Prokrastinasi Bisa Membantu Kreativitas
Berlawanan dengan kebanyakan buku produktivitas, Grant menyebut bahwa:
Prokrastinasi aktif bisa meningkatkan kualitas ide.
Contoh:
- Leonardo da Vinci prokrastinasi selama 16 tahun saat membuat Mona Lisa → hasil akhir jauh lebih baik.
- Steve Jobs menunda peluncuran produk sampai yakin pada kualitas.
Kalau Anda ingin ide yang benar-benar brilian, biarkan diri Anda menunggu, merevisi, dan merancang ulang.
4. Gagal Banyak Kali Bukan Tanda Lemah, Tapi Strategi
Grant menulis bahwa:
Orang-orang orisinal sering kali gagal berkali-kali sebelum sukses besar.
Ia menyebut konsep “failing forward” :
- Gagal bukan akhir.
- Tapi alat untuk mengevaluasi dan meningkatkan ide.
Jumlah kegagalan bukan ukuran kelemahan. Ia adalah ukuran seberapa banyak Anda berani mencoba.
5. Originals Tidak Selalu Ekstroversi
Meskipun banyak tokoh orisinal seperti Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin karismatik, Grant menunjukkan bahwa:
Ada banyak cara untuk menjadi orisinal. Dan salah satunya adalah diam-diam tetapi gigih.
Contoh:
- Mantan CEO General Electric Jeff Immelt.
- Desainer IDEO David Kelley.
- Pendiri Wikipedia Jimmy Wales.
Mereka semua adalah originals, tapi tidak semuanya memiliki gaya kepemimpinan yang sama.
6. Mendorong Orisinalitas dalam Tim
Salah satu bab penting dalam buku ini adalah tentang bagaimana organisasi bisa membangun budaya orisinalitas.
Beberapa prinsipnya:
- Jangan hanya mencari orang yang setuju.
- Bangun sistem feedback dua arah.
- Dorong diskusi terbuka dan konflik ide.
Inovasi lahir dari ketidaksetujuan, bukan keseragaman.
🧩 Enam Prinsip Utama dalam Buku Ini
Prinsip | Deskripsi |
---|---|
1. Originality Dimulai dengan Ketidakpuasan. | Orang-orang orisinal mulai dengan mempertanyakan apa yang sudah ada. |
2. Prokrastinasi Aktif Meningkatkan Kualitas. | Menunda bisa jadi cara untuk merevisi dan menghasilkan yang terbaik. |
3. Gagal Banyak Kali Adalah Bagian dari Proses. | Bukan tanda lemah, tapi latihan menuju kesuksesan. |
4. Pilih Konflik daripada Komplikasi. | Diskusi dan debat ide adalah alat utama untuk menyaring hal hebat dari hal biasa. |
5. Gunakan Pendukung Awal untuk Validasi. | Cari orang yang bisa memberi umpan balik jujur, bukan hanya pujian. |
6. Budaya Kerja yang Aman Mendorong Keorisinalan. | Orang akan berani bereksperimen jika tidak takut salah. |
📌 Empat Langkah untuk Menjadi Orisinal
Step 1: Mulai dengan Membandingkan Dunia Nyata dengan Dunia Ideal
- Apa yang sedang terjadi?
- Apa yang seharusnya terjadi?
- Di mana celah itu?
Kalau Anda ingin berubah, mulailah dengan membandingkan realitas dan visi.
Step 2: Cari dan Uji Banyak Ide
- Originals bukan hanya punya satu ide hebat.
- Mereka punya banyak ide, lalu memfilternya dengan bijak.
Semakin banyak ide yang dicoba, semakin besar kemungkinan menemukan yang benar-benar bekerja.
Step 3: Bangun Sistem Feedback yang Kuat
- Libatkan orang lain untuk menilai ide Anda.
- Cari kritik yang tulus, bukan pujian.
Anda butuh pengkritik, bukan hanya penggemar, untuk menciptakan ide yang kuat.
Step 4: Ambil Risiko Secara Bijak
- Originals tidak nekat. Mereka mengelola risiko dengan cerdas.
- Tetap bekerja sambil membangun ide paralel.
- Ambil langkah kecil, lalu tingkatkan skalabilitas.
Kalau Anda ingin mengubah dunia, mulailah dengan mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.
📊 Perbandingan: Orang Kreatif vs Originals
Aspek | Orang Kreatif | Originals |
---|---|---|
Memiliki Ide Baru | Ya | Ya |
Eksekusi Ide | Tidak selalu | Selalu berusaha mewujudkan |
Reaksi atas Kritik | Sensitif | Terbuka dan reflektif |
Risiko | Takut pada penolakan | Siap menghadapi konflik |
Strategi | Fokus pada inovasi | Fokus pada implementasi |
Hasil | Banyak ide, sedikit eksekusi | Sedikit ide, tapi sangat efektif |
Originals bukan hanya kreatif. Mereka penuh keberanian dan strategi.
📋 Template Checklist: Apakah Saya Seorang Original?
Gunakan checklist ini untuk mengevaluasi apakah Anda sedang dalam jalur menjadi seorang original:
✅ Saya tidak puas dengan status quo dan selalu mempertanyakan sistem.
✅ Saya punya banyak ide, tapi fokus pada yang punya dampak nyata.
✅ Saya mau mendengarkan kritik dan bahkan mengundangnya.
✅ Saya tidak langsung menyerah saat ditolak.
✅ Saya tidak buru-buru meluncurkan sesuatu, saya uji dan revisi.
✅ Saya menggunakan waktu untuk meningkatkan kualitas, bukan sekadar menunda.
Kalau jawaban Anda “Ya” untuk sebagian besar pertanyaan di atas, maka Anda sedang dalam proses menjadi seorang original, yaitu pembawa perubahan yang sadar dan bertindak dengan strategi .
🧠 Refleksi
Originals bukan hanya buku tentang kreativitas. Ini adalah panduan tentang bagaimana ide-ide hebat bisa keluar dari kerumunan dan menciptakan perubahan nyata.
Adam Grant menunjukkan bahwa:
- Orisinalitas tidak datang dari genius semata.
- Tapi dari keberanian untuk menantang norma dan komitmen untuk eksekusi.
Yang membuat perubahan bukan hanya ide besar. Tapi kegigihan untuk melawan kebiasaan dan membangun sesuatu yang baru.
🎯 Pesan untuk Pembaca
Jika Anda ingin mengubah dunia, mulailah dengan mempertanyakan hal-hal yang selama ini Anda anggap normal.
Menjadi orisinal bukan berarti memberontak. Tapi berani berbeda dengan cara yang logis dan strategis.
📌 Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini?
- Pebisnis yang ingin meningkatkan inovasi.
- Founder startup yang ingin membangun sesuatu yang unik.
- Mahasiswa psikologi, bisnis, atau desain.
- Individu yang ingin hidup lebih bermakna dan berdampak.
❓ FAQ (Frequently Asked Questions)
Q1: Apakah buku ini cocok untuk pembaca awam?
A: Ya, sangat cocok. Meskipun ditulis oleh akademisi, buku ini mudah dipahami dan penuh contoh nyata dari dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari.
Q2: Bisakah saya menerapkan idenya dalam hidup pribadi?
A: Tentu. Banyak pembaca menggunakan buku ini untuk:
- Meningkatkan kepercayaan diri.
- Membangun karier yang tidak mainstream.
- Mengambil keputusan yang lebih berani dan bermakna.
Q3: Bagaimana saya bisa menjadi lebih orisinal?
A: Mulailah dengan:
- Mempertanyakan asumsi.
- Mencari feedback.
- Menunda eksekusi agar bisa merevisi dan meningkatkan kualitas.
Q4: Apakah buku ini relevan untuk startup founder?
A: Sangat relevan. Buku ini membantu founder:
- Meningkatkan inovasi.
- Membangun budaya kerja yang orisinal.
- Mengelola ketakutan dan risiko dengan bijak.
Q5: Apakah buku ini bisa digunakan dalam dunia pendidikan?
A: Ya. Buku ini bisa membantu guru dan pembina untuk:
- Mendorong siswa berpikir mandiri.
- Membangun lingkungan kritis dan kreatif.
- Menghargai ketidaksetujuan sebagai bagian dari pembelajaran.