Buku ew Walker The Body Keeps the Score – Bessel van der Kolk
Ringkasan Buku

The Body Keeps the Score

Share
Share

Judul Buku : The Body Keeps the Score: Brain, Mind, and Body in the Healing of Trauma
Penulis : Bessel van der Kolk
Tahun Terbit : 2014
Genre : Psikologi Trauma, Neurosains, Pengembangan Diri, Kesehatan Mental


Dalam dunia psikologi dan pengobatan trauma, The Body Keeps the Score adalah salah satu karya paling berpengaruh dalam dekade terakhir.

Ditulis oleh Dr. Bessel van der Kolk, seorang psikiater ternama yang telah menghabiskan puluhan tahun mempelajari efek trauma pada otak dan tubuh, buku ini menjelaskan:

Bagaimana trauma tidak hanya menyimpan kenangan dalam pikiran, tapi juga mengubah cara tubuh merespons dunia.

Van der Kolk menunjukkan bahwa:

  • Trauma bisa merusak sistem saraf.
  • Mengganggu hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
  • Dan itu bisa disembuhkan, bukan hanya melalui bicara, tapi melalui gerakan, seni, dan pemahaman tubuh.

Trauma tidak hanya ada dalam pikiran. Ia hidup dalam tubuh kita. Dan penyembuhan harus mencakup keduanya.


💡 Poin Utama Buku

1. Trauma Meninggalkan Bekas Fisik dan Emosional

Salah satu inti dari buku ini adalah bahwa:

Trauma bukan hanya ingatan buruk. Ini adalah perubahan neurologis dan fisiologis dalam tubuh kita.

Contoh:

Orang dengan trauma masa lalu sering kali:

  • Mudah panik tanpa alasan jelas.
  • Sulit tidur atau rileks.
  • Merasa ‘terputus’ dari tubuh mereka sendiri.

Otak mungkin lupa. Tapi tubuh tetap mengingat.


2. Trauma Mengubah Cara Otak Bekerja

Van der Kolk menjelaskan bagaimana trauma memengaruhi bagian otak seperti:

  • Amygdala → pusat emosi dan ancaman.
  • Prefrontal Cortex → pusat logika dan kontrol diri.
  • Hippocampus → pusat memori.

Saat trauma terjadi:

  • Prefrontal cortex ‘mati’ → kita kehilangan kemampuan berpikir rasional.
  • Amygdala aktif terus → tubuh selalu waspada.
  • Hippocampus rusak → membuat kita sulit memproses apa yang terjadi.

Orang dengan trauma tidak ‘menipu’ saat bilang mereka sakit. Mereka benar-benar tidak bisa mengontrol respons tubuh mereka.


3. Terapi Tradisional Tidak Selalu Cukup

Van der Kolk menyatakan bahwa:

Mengobati trauma bukan hanya soal bicara. Kadang, kita harus menggunakan tubuh dan emosi untuk membuka kembali otak.

Ia mengevaluasi metode terapi tradisional:

  • Talk therapy → berguna, tapi tidak cukup untuk trauma fisik dan neurologis.
  • Obat-obatan → bisa mengurangi gejala, tapi tidak menyentuh akar masalah.
  • Ketidakpahaman masyarakat → trauma sering dianggap sebagai kelemahan mental, bukan kerusakan biologis.

Kalau Anda ingin sembuh dari trauma, Anda harus mengembalikan kendali atas tubuh dan emosi Anda.


4. Seni, Musik, dan Gerakan Sebagai Alat Penyembuhan

Salah satu bab yang sangat kuat adalah tentang penggunaan seni, musik, dan aktivitas fisik dalam penyembuhan trauma.

Beberapa metode yang dibahas:

  • Yoga → membantu orang kembali ke tubuh mereka sendiri.
  • Terapi seni dan musik → membantu ekspresi emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
  • Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) → teknik yang membantu otak memproses ulang kenangan traumatis.

Banyak korban trauma tidak bisa ‘bicara’. Tapi mereka bisa menyembuhkan lewat gerakan, musik, dan kesadaran tubuh.


5. Trauma Anak Lebih Parah dan Lebih Lama Berdampak

Van der Kolk menulis bahwa:

Anak-anak yang mengalami trauma akan tumbuh dengan sistem saraf yang terprogram untuk bertahan, bukan berkembang.

Efeknya bisa berlangsung seumur hidup:

  • Masalah belajar dan konsentrasi.
  • Kesulitan membangun hubungan.
  • Gangguan emosional dan perilaku.

Kalau kita tidak menyembuhkan trauma anak sejak dini, maka ia akan menjadi beban seumur hidup.


6. Kita Harus Membangun Kembali Hubungan dengan Tubuh

Salah satu tantangan besar bagi korban trauma adalah:

Mereka merasa asing dengan tubuh mereka sendiri.

Untuk menyembuhkan, Van der Kolk menyarankan agar korban:

  • Belajar menyadari tubuh secara sadar.
  • Mempraktikkan mindfulness dan yoga.
  • Menemukan aktivitas fisik yang membuat mereka merasa aman dan terhubung.

Penyembuhan trauma dimulai dari mengembalikan rasa percaya pada tubuh Anda.


🧩 Enam Prinsip Utama dalam Penyembuhan Trauma

Prinsip 1: Trauma Itu Biologis, Bukan Hanya Psikologis

  • Trauma mengubah struktur otak dan sistem saraf.
  • Ia tidak hanya ‘masalah kepala’, tapi juga masalah tubuh.

Prinsip 2: Penderita Trauma Butuh Rasa Aman

  • Tanpa rasa aman, otak dan tubuh tidak bisa pulih.
  • Keamanan fisik dan emosional adalah fondasi penyembuhan.

Prinsip 3: Kita Tidak Bisa ‘Lupa’ Trauma, Tapi Bisa ‘Menyembuhkannya’

  • Trauma tidak bisa dihapus begitu saja.
  • Tapi bisa diproses ulang dengan pendekatan yang tepat.

Penyembuhan bukanlah lupa. Tapi memiliki kebebasan dari trauma.


Prinsip 4: Keluarga dan Komunitas Adalah Alat Penyembuhan yang Kuat

  • Penyembuhan tidak bisa dilakukan sendirian.
  • Perlu hubungan manusia nyata yang tulus dan mendalam.

Anda tidak bisa menyembuhkan trauma dalam isolasi. Anda butuh kehadiran manusia lain.


Prinsip 5: Ada Banyak Jalur Penyembuhan

Van der Kolk menulis bahwa:

Tidak semua orang cocok dengan terapi bicara. Ada banyak jalur penyembuhan yang valid.

Termasuk:

  • EMDR.
  • Drama terapi.
  • Musik dan seni.
  • Yoga dan mindfulness.
  • Kelompok dukungan.

Prinsip 6: Penyembuhan Harus Dilakukan Secara Holistik

  • Bukan hanya otak, tapi tubuh.
  • Bukan hanya individu, tapi lingkungan.
  • Bukan hanya obat, tapi hubungan.

Penyembuhan trauma adalah proses menyatukan kembali jiwa dan tubuh.


📌 Empat Langkah Penyembuhan Trauma

Step 1: Kenali Bagaimana Tubuh Anda Bereaksi

  • Mulailah dengan kesadaran tubuh.
  • Gunakan teknik seperti body scan meditation atau journaling emosi.

Anda tidak bisa menyembuhkan apa yang tidak Anda sadari.


Step 2: Bangun Kembali Rasa Aman

  • Hindari situasi yang memicu trauma.
  • Bangun rutinitas harian yang memberi rasa stabil dan aman.
  • Pilih terapis atau komunitas yang benar-benar memahami trauma.

Step 3: Gunakan Aktivitas Fisik untuk Penyembuhan

  • Yoga, dansa, olahraga ringan → bisa membantu tubuh kembali normal.
  • Tekanan dan gerakan tubuh membantu mengembalikan kendali emosional.

Step 4: Hubungan dan Komunitas adalah Obat

  • Bangun hubungan yang sehat dan saling percaya.
  • Bergabung dengan kelompok yang punya pengalaman serupa.
  • Jangan coba menyembuhkan trauma sendirian.

Kita tidak bisa menyembuhkan trauma tanpa hubungan manusia yang autentik dan mendalam.


📊 Perbandingan: Pendekatan Penyembuhan Tradisional vs Modern

AspekPendekatan TradisionalPendekatan Modern
MetodeTalk therapy dan obat.EMDR, yoga, seni, musik, kelompok dukungan.
FokusPikiran dan cerita.Tubuh, emosi, dan hubungan.
HasilGejala berkurang sementara.Pemulihan lebih mendalam dan berkelanjutan.
Keterlibatan TubuhTidak ada.Sangat penting.
BiayaMahal dan terbatas.Bisa dilakukan dengan pendekatan sederhana.
KeberhasilanBergantung pada pasien.Bergantung pada kombinasi pendekatan holistik.

📋 Template Checklist: Apakah Saya Sedang Menghadapi Trauma yang Tidak Saya Sadari?

Gunakan checklist ini untuk mengevaluasi apakah Anda sedang menghadapi dampak trauma yang belum terselesaikan:

✅ Saya sering merasa tidak tenang meskipun tidak ada ancaman nyata.
✅ Saya mudah marah, takut, atau mati rasa.
✅ Saya sulit tidur atau fokus.
✅ Saya merasa terputus dari tubuh saya sendiri.
✅ Saya memiliki kenangan yang sering datang tanpa kontrol.
✅ Saya merasa tidak layak dicintai atau diterima.

Kalau jawaban Anda “Ya” untuk sebagian besar pertanyaan di atas, maka Anda mungkin sedang menghadapi dampak trauma yang belum diproses secara tuntas.


🧠 Refleksi

The Body Keeps the Score bukan hanya buku tentang trauma. Ini adalah panduan tentang bagaimana tubuh dan pikiran bisa bersatu lagi setelah hancur karena pengalaman buruk.

Van der Kolk menunjukkan bahwa:

  • Trauma tidak hanya meninggalkan jejak emosional.
  • Tapi juga jejak biologis dan neurologis.
  • Dan penyembuhan harus melibatkan tubuh, otak, dan hubungan manusia.

Kita tidak bisa menyembuhkan trauma hanya dengan berbicara. Kita harus merasakan dan mengalami ulang rasa aman.


🎯 Pesan untuk Pembaca

Trauma tidak hilang begitu saja. Tapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa pulih dan hidup kembali.

Kalau Anda ingin pulih dari pengalaman buruk, mulailah dengan memahami tubuh Anda, bangun rasa aman, dan carilah hubungan yang bisa membawa Anda pulih secara utuh.


📌 Siapa yang Perlu Membaca Buku Ini?

  • Individu yang pernah mengalami trauma masa lalu.
  • Terapis atau pelatih kesehatan mental.
  • Orang tua yang ingin memahami trauma anak.
  • Siapa pun yang ingin memahami bagaimana otak dan tubuh bereaksi terhadap pengalaman buruk.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q1: Apakah buku ini cocok untuk pembaca awam?

A: Ya. Meskipun ditulis oleh ilmuwan dan dokter, buku ini mudah dipahami dan penuh studi kasus serta narasi emosional yang membuat pembaca terhubung.


Q2: Bisakah saya menerapkan idenya dalam hidup pribadi?

A: Tentu. Banyak pembaca menggunakan buku ini untuk:

  • Memahami reaksi tubuh mereka terhadap stres dan trauma.
  • Mencari terapi alternatif.
  • Membangun strategi pemulihan mandiri.

Q3: Apakah buku ini bisa membantu saya memahami orang terdekat yang trauma?

A: Ya. Buku ini membantu Anda memahami:

  • Kenapa orang yang trauma bisa berperilaku aneh.
  • Bagaimana mereka bisa pulih.
  • Apa yang harus Anda hindari saat berinteraksi dengan mereka.

Q4: Apakah buku ini cocok untuk mahasiswa psikologi?

A: Sangat cocok. Buku ini sering digunakan sebagai referensi dalam studi trauma, neurosains, dan terapi psikologis modern.


Q5: Apakah buku ini relevan untuk terapi digital atau online?

A: Relevan. Meskipun buku ini menekankan pentingnya hubungan fisik dan kehadiran, prinsip-prinsipnya bisa diterapkan dalam sesi terapi online, program kesehatan mental, atau aplikasi mindfulness.

Share
Related Articles

Smarter Faster Better

Judul Buku : Smarter Faster Better: The Secrets of Being Productive in...

The Innovators

Judul Buku : The Innovators: How a Group of Hackers, Geniuses, and...

Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us

Judul Buku : Drive: The Surprising Truth About What Motivates UsPenulis :...

Originals: How Non-Conformists Move the World

Judul Buku : Originals: How Non-Conformists Move the WorldPenulis : Adam GrantTahun...

PengembanganDiri.id adalah platform untuk membantu Anda menemukan jawaban atas tantangan hidup sehari-hari dan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri. Kami membantu Anda menemukan inspirasi, solusi praktis dan panduan untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Dari pola pikir yang positif hingga kesehatan mental yang lebih baik, kami percaya bahwa setiap orang memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh dan berkembang; dapat mengatasi rintangan, meraih impian dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Gabung Komunitas Kami

Kami percaya bahwa perjalanan menuju pertumbuhan pribadi lebih baik jika dilakukan bersama-sama. Mari bergabung dengan komunitas kami dan temukan inspirasi serta dukungan yang Anda butuhkan untuk terus tumbuh menjadi versi terbaik Anda.

Copyright 2025 PengembanganDiri.id All rights reserved